30 Maret 2009

World Water Day


Hari Air Sedunia (World Water Day) yang diperingati setiap tanggal 22 Maret merupakan salah satu hari internasional yang ditetapkan PBB melalui Sidang Umum ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil. Setiap tahun, United Nations Water Group akan mencanangkan tema Hari Air Sedunia yang berbeda. Untuk tahun 2009, tema yang ditetapkan adalah “Shared Waters - Shared Opportunities” (berbagi air, berbagi peluang).

Tema akan difokuskan pada transboundary waters atau air melewati lintas batas. Melalui tema khusus ini, diharapkan peluang untuk bekerja sama dalam manajemen air lintas batas bisa membantu terbangunnya saling respek, saling memahami dan terjalinnya kepercayaan antarnegara serta mendukung terciptanya perdamaian, keamanan juga mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi masing-masing negara. Organisasi UNESCO akan memimpin aktivitas penyelenggaraan Hari Air Sedunia 2009 dengan dukungan dari UNECE (United Nations Economic Commission for Europe) dan FAO.

Adanya peringatan Hari Air Sedunia ini menjadi momentum bagi kita untuk memelihara dan menjaga ketersediaan air bersih dan sehat. Air memang merupakan sumber daya alam yang bisa diperbaharui melalui siklus hidrologi. Namun, ketersediaan air berkualitas tinggi dan akses untuk mendapatkan sanitasi yang baik semakin berkurang dari waktu ke waktu. Seperti dikutip Harian Pikiran Rakyat (11/03/2009) dalam laporan khusus “Beban Berat Gede-Pangrango”, kualitas air di Indonesia saat ini mulai dipertanyakan, terutama di Pulau Jawa. Tingkat pencemaran air di Jawa tertinggi di Indonesia, yakni mencapai 83%. Berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup (KLH), dalam Status Lingkungan Hidup di Indonesia (SLHI) tahun 2005, sebanyak 30 sungai besar di Indonesia mengalami penurunan kualitas hingga 50 persen. Kualitasnya tidak memenuhi standar kualitas kelas I. Artinya, tidak dapat dimanfaatkan untuk air minum.

Kawasan hutan yang menjadi tumpuan sumber air bersih juga dieksploitasi besar-besaran. Indonesia bahkan sempat masuk sebagai negara dengan laju deforestasi tertinggi di dunia versi Guinness Book of Record. Hutan yang telah dirusak mencapai 1,8 juta hektar selama periode tahun 2000-2005. Kejadian yang mencoreng nama negara ini hendaknya menjadi motivasi agar seluruh penduduk Indonesia mulai memperhatikan kelestarian alamnya dengan sungguh-sungguh.

Sumber:
news.worldwild.org
www.worldwaterday.org
HU Pikiran Rakyat edisi 11 Maret 2009

Sumber Foto:
worldwaterday09.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar